Apa saja alat-alat yang digunakan pada masa itu, untuk menuliskan hadits-hadits yang ada pada mereka?... hal ini terlihat di masa sebelumnya zaman Nabi s.a.w., hadits-hadits ditulis dengan alat-alat sederhana, tidak jauh berbeda alat-alat yang digunakan di abad setelahnya, yakni abad ke-2 H. Ini jawabannya:[1]
1. Az-Zuhriy. Dia selalu membawa kepingan-kepingan kayu dan lembaran-lembaran kertas apabila datang ke tempat guru-gurunya.
2. Sufyan ats-Tsawriy. Pada waktu ia mendengar hadits dari ‘umar bin Dzar, ia lalu mengeluarkan kepingan-kepingan papan dan menulis hadits tersebut.
3. Abu al-Walid at-Tayalisiy. Ia berkata, “Saya datang ke tempat Syu’bah dengan membawa kepingan-kepingan kayu. Apabila Syu’bah mengatakan ﺃﺧﺑﺮﻧﺎ, saya menulis huruf ‘kha’. Apabila Syu’bah mengatakan ﺴﻤﻌﺖ, saya menulis huruf ‘sin’. Dan apabila Syu’bah mengatakan ﺣﺪﺛﻨﺎ, saya menulis huruf ‘ha’. Dan setelah sampai di rumah, hadits-hadits itu saya salin kembali seperti semula.”
4. ‘Abdu ash-Shamad. Ia menulis hadits dari Ayyub pada kepingan-kepingan kayu.
5. Al-Hasan al-Bashriy. Ia berkata, “Barangsiapa datang ke tempat guru hadits, tetapi tidak membawa kepingan-kepingan kayu, maka tak ubahnya seperti orang yang datang ke medan perang tetapi tidak membawa senjata.”
Dari pendapat-pendapat di atas betapa sangat sederhana sekali para ulama’ hadits menggunakan alat-tulis pada masanya, dengan hanya mengandalkan kepingan-kepingan kayu lalu hadits yang ditulis pada kepingan-kepingan tersebut dihapus setelah disalinnya ke kertas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar